RAPAT KERJA NASIONAL 2025 MENJADI TONGGAK IGI DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU UNTUK PENDIDIKAN BERMUTU
RAPAT
KERJA NASIONAL 2025 MENJADI TONGGAK IGI DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU UNTUK
PENDIDIKAN BERMUTU
Sesuai dengan Surat Keputusan Pengurus Pusat
Ikatan Guru Indonesia Nomor 045/PP/KEP/6/IV/2025 tersiar gelaran Rapat Kerja
Nasional (Rakernas) Ikatan Guru
Indonesia Tahun 2025. Agenda Rakernas dihelat pada tanggal 10 s.d. 12 Mei 2025
bertempat di Hotel Madani, Kota Medan, Sumatera Utara.
Rangkaian kegiatan Rakernas IGI 2025 ini
diawali secara daring pada tanggal 2 Mei 2025 dengan agenda kegiatan Laporan
Ketua Panitia, Arahan Ketua Dewan Kehormatan, Arahan Dewan Pakar, Arahan Ketua
Dewan Pembina, dengan dibuka oleh Ketua Umum IGI, Bapak Danang Hidayatullah.
Dilanjutkan dengan Sidang Pleno I
beragenda Pembahasan dan Pengesahan Tata Tertib Persidangan dan Agenda Rakernas
2025. Sidang Pleno I berlanjut tanggal 3 Mei 2025 dengan agenda Pembahasan dan
Pengesahan Tata Tertib Pemilihan Presidium dan Penyerahan Palu Sidang dari
Pimpinan Sidang Sementara ke Presidium Rakernas. Berlanjut tanggal 4 Mei 2025
dengan agenda Pembagian Komisi dan Pemaparan Sidang Komisi (Komisi 1, Komisi 2,
dan Komisi 3).
Dari Medan, Rakernas IGI 2025 digelar dengan sangat meriah dengan persembahan Tari Melayu dan Tortor Gondang Batak menjadi suguhan budaya dalam acara ini. Turut hadir Walikota Medan diwakili oleh Staf Ahli Walikota Medan Bidang Kemasyarakataan dan Sumber Daya Manusia: Bapak Dr. Adlan, S.Pd., M.M., Kepala BBGP Sumatera Utara, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sumut, Kakanwil Kemenag Provinsi Sumut, BPMP Provinsi Sumut, Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah, dan perwakilan guru yang berada di wilayah Sumatera Utara.
Ketua Wilayah Jawa Barat, H. Anwar Sanusi,
M.Pd. dan Wakil Ketua Wilayah I Jawa Barat, Lilis Ikaningsih, S.Pd. juga hadir sebagai undangan.
Dalam Rakernas ini digelar pula Seminar Nasional yang mengusung tema “Mengembangkan Kepemimpinan yang Adaptif dan Inovatif dengan Prinsip Ki Hajar Dewantara” dengan narasumber Ki Dr. Saur Panjaitan XIII (Panitera Umum Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa)
Lebih lanjut, disampaikan bahwa kepemimpinan adalah proses mempengaruhi
orang lain, menginspirasi, memotivasi, dan mengarahkan mereka agar bersedia
melakukan pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama. Melalui Teori Tri N, Bapak Pendidikan,
Ki Hajar Dewantara mengulas tentang Niteni (memperhatikan atau mengamati
sesuatu yang dipelajari), Niro’ke (menirukan sesuatu yang dipelajari),
dan Nambahi (mengembangkan sesuatu yang dipelajari). Dengan falsafah
Tutwuri Handayani yang bermakna mengikuti perkembangan kodrat anak dengan
sepenuh hati serta rasa kasih sayang (tutwuri) dengan menguatkan lahir batin
melalui menggairahkan, membimbing, melatih, menuntun (handayani) akan
melahirkan guru yang bisa berperan sebagai among dalam proses mendidik dan
menerapkannya dalam proses pembelajaran.
Kini saatnya, guru mengubah mindset/pola
pikir. Fixed mindset dengan cara berpikir statis, berubah menjadi growth
mindset dengan cara berpikir berkembang, tumbuh, dan terbuka. Saatnya guru
siap menerima tantangan dan terbuka untuk mempelajari hal baru, guru tahan menghadapi rintangan,
tidak banyak mengeluh, melihat usaha sebagai bahan untuk kemajuan, mau menerima
nasihat/masukan dan belajar dari kritikan, serta mengambil pelajaran/hikmah dan
inspirasi dari kesuksesan orang lain.
Orang yang mempunyai kecerdasan budi pekerti
itu senantiasa memikir-mikirkan dan merasa-rasakan serta selalu memakai ukuran,
timbangan dan dasar-dasar yang pasti dan tetap melalui great minds discuss
ideas (pikiran hebat mendiskusikan ide), average minds discuss events
(pikiran biasa mendiskusikan peristiwa), dan small minds discuss people
(pikiran kecil mendiskusikan orang). Karenanya, sebagai insan pendidik perlu
memahami dan mengaplikasikan Tri Nga yang meliputi Ngerti, Ngrasa,
dan Nglakoni. Ketiga ajaran ini akan mengingatkan kita terhadap segala
cita-cita hidup yang kita anut, yang memerlukan pengertian, kesadaran,
kesungguhan dalam pengejawantahannya. Sikap ‘tahu’ dan ‘mengerti’ saja tidak
cukup, kalau kita ‘tidak merasakan’, ‘tidak menyadari’. Selanjutnya, hal itu
semua tidak ada artinya jika kita tidak melaksanakan apalagi tidak
memperjuangkannya. Demikian rangkuman seminar pendidikan dalam Rakernas kali
ini.
“Dengan mengucapkan
Alhamdulillahirobbil’alaamiin, Rakernas IGI Tahun 2025 di Kota Medan secara
resmi ditutup”, ungkap Staf Ahli Walikota Medan, Bapak Dr. Adlan, S.Pd., M.M.
saat menutup Rakernas ini.
Salah satu yang
menarik dari Rakernas ini adalah
kehadiran Ketua dan Pengurus PGRI Medan. Ini menjadi bukti bahwa IGI
menjalin hubungan harmonis dan membuka diri untuk berkolaborasi serta
bersinergi dalam memajukan dunia pendidikan. Diisi dengan Seminar Nasional,
Silaturahmi, Ramah Tamah Sesama Pengurus Pusat dan Pengurus Wilayah,
Penyampaian Praktik Baik, dan Diskusi Kolaborasi. Kain Ulos khas Batak dan dan
selempang IGI yang dikalungkan kepada para Pejabat yang hadir menjadi simbol
pemersatu untuk memajukan pendidikan di Indonesia.
Bersama IGI kita melangkah bersama, berdampak
berkelanjutan dan berperan dalam peningkatan kompetensi guru untuk pendidikan
bermutu. Sharing and growing together
menjadi komitmen IGI untuk konsisten dalam meningkatkan kompetensi guru.
Posting Komentar untuk "RAPAT KERJA NASIONAL 2025 MENJADI TONGGAK IGI DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU UNTUK PENDIDIKAN BERMUTU"